Hallo fajar, hai senja... Pernahkah kamu berfikir akan pertemuan kita kelak? Mustahil orang katakan tentang kita? Terkadang aku berfikir apa yang harus aku lakukan untuk memeluk semua yang berada disekitarku dan tak terfikirkan pergi dengan meninggalkan sejuta alasan. Fajar... Dirimu mengukir warna biru nan indah menuju pagi hari. Mencerahkan hati menyejukkan fikiranku. Seolah kau set up kembali otakku untuk terus menjadi yang baru dan harum. Jam demi jam berjalan kau biarkan aku merasakan hangatnya matahari terik dengan segudang rahasia. Terus aku pecahkan gumpalan keras untuk aku kikis dan ku ketahui isinya. Susah... Susah sekali fajar aku mmecahkannya. Tenaga yang aku punya sudah aku kerahkan. Tiba hadirmu wahai senja berwarna oranye jelita. Kilauan bekas tangisan hujan dan udara redam. Menjelang menghantarkanmu pulang ke rumahmu. Aku tersurut ikut dalam telapakmu wahai senja. Kelam oh kelam... Gelap oh gelap... Sepi oh sepi... Jatuh aku jatuh!!!. Ku inginkan segera fajar membangunkanku. Mungkin ini hal nya kita tak pernah bertemu dan mustahil jika bisa bersatu. Bagaikan berharap memeluk bulan dan memetik bintang. Tapi kau akan bergantian untuk selalu hadir di setiap peristiwa kehidupan. Wahai fajar oh wahai senja :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar